Home › Rusia Curiga Kemungkinan Ada Sabotase AS Dibalik Tragedi Sukhoi

Rusia Curiga Kemungkinan Ada Sabotase AS Dibalik Tragedi Sukhoi

Rusia_Curiga_Ada_Sabotase_AS_Tragedi_Sukhoi
Rusia Curiga Kemungkinan Ada Sabotase AS Dibalik Tragedi Sukhoi. Ini bukan kali pertama Rusia curigai AS mensabotase pesawat buatan mereka.

Badan intelijen Rusia sedang menyelidiki kemungkinan adanya peran militer Amerika Serikat di balik Tragedi Jatuhnya Superjet Sukhoi yang jatuh di Indonesia dalam penerbangan uji-coba.

Mengutip sumber-sumber di GRU, badan intelijen militer Rusia, tabloid Komsomolskaya Pravda seperti dikutip dari The Moscow Times Jumat 25 Mei 2012 ini melaporkan interferensi dari pesawat terbang militer AS bisa menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan yang menewaskan 45 orang pada 9 Mei tersebut.

"Kami tahu bahwa mereka memiliki peralatan khusus yang dapat memotong komunikasi antara pesawat dan stasiun bumi atau mengganggu dengan parameter atas kapal Sebagai contoh, pesawat terbang pada suatu ketinggian. Tapi setelah adanya gangguan dari stasiun bumi, peralatan pesawat menunjukkan petunjuk lain," papar GRU.

Superjet Sukhoi 100 menghilang dari layar radar pada 9 Mei tak lama setelah pilot meminta izin untuk mengurangi ketinggian 1.800 meter yang disebut sebuah manuver sedemikian berbahaya di daerah pegunungan.

Spekulasi bahwa kecelakaan yang menewaskan 45 orang, bisa saja tindakan Sabotase Bisnis Industri muncul.

“Pertanyaan utama adalah, kenapa menara pengendali mengotorisasi permintaan untuk mengurangi ketinggian?" seorang sumber di Sukhoi melontarkan pertanyaan kepada Komsomolskaya Pravda.

"Mungkin dia tidak melihat bahwa pesawat sedang menuju langsung ke gunung. Di sisi lain, kita tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa ini adalah sabotase yang disengaja untuk mendorong industri pesawat kami dari pasar," kata seorang sumber di Sukhoi.

Menurut seorang pilot uji keselamatan kepada tabloid Domodedovo menyatakan ketika pesawat terbang ke arah gunung seharusnya memicu mode otomatis yang akan memandu pesawat menjauh dari rintangan.

"Di landasan Jakarta ada pangkalan Angkatan Udara AS dan di antara staf kami ada pembicaraan sinyal tidak bisa dipancarkan.”

Ini bukan pertama kalinya sabotase Amerika menjadi biang kerusakan peralatan Rusia. Oktober lalu seorang mantan pejabat menyalahkan "radar Amerika yang kuat" di Alaska atas hilangnya pesawat penyelidikan antariksa Fobos Grunt.

Superjet Sukhoi 100 adalah pesawat sipil yang baru pertama dibangun di Rusia sejak runtuhnya Soviet. Namun malangnya, pesawat penumpang canggih itu justru jatuh pada tur Asia Tenggara.

Pengamat industri telah memperingatkan bahwa Superjet Sukhoi 100 mungkin tidak akan pernah pulih jika penyelidikan menemukan kegagalan teknis yang harus disalahkan atas kecelakaan itu.
Share this article :