Kronologis Perampokan Rumah Artis Alexandra Gottardo-Berhasil dibekuk

Alexandra Gottardo Bintang film 'Tanah Air Beta' dirampok dikediamannya Kompleks BCS, Kemang Senin dini hari. Menurut seorang sumber, rumah yang ditinggali Alexandra disatroni dua pria tak dikenal.

Salah satu pelaku meminta uang sebesar puluhan juta sambil mengancam dengan pisau, karena saat itu Alexandra tidak mempunyai persediaan uang cash dirumahnya, ia kemudian menuju ATM terdekat bersama-sama ke dua perampok tersebut dengan mengendarai mobil X-Trail warna keemasan miliknya.

Sesampainya di ATM, kedua pelaku menguras habis tabungan Alexandra sebesar delapan juta rupiah, tanpa menyisakan sepeserpun. Setelah itu Alexandra ditinggal di ATM dan kedua perampok melarikan diri menggunakan mobil X-Trail.

Namun karena tidak teliti, mobil tersebut menabrak pagar. Karuan saja Alexandra langsung mengambil kesempatan itu untuk meminta tolong kepada Satpam ATM. 

Dengan sigap, Satpam pun dikabarkan berhasil meringkus salah satu pelaku dan langsung dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan. Kini rumah kejadian sedang diteliti oleh Satuan Reskim Polres Metro Jakarta Selatan. Sedangkan Alexandra Gottardo yang masih syok atas kejadian ini, belum bisa dimintai keterangan. Lagi pula, dengar-dengar pihak keluarganya memang tidak ingin masalah ini dibesar-besarkan.

Dua pelaku berinisial IS dan TI, dijelaskan AKBP Budi, tak hanya dijerat pasal pencurian. Polisi menduga ada tindak kekerasan yang dilakukan pelaku terhadap Alexandra.

"Karena menodongkan pisau ke korban dan pelaku juga mengancam. Itu sudah masuk dalam tindakan kekerasan menurut hukum. Karena itu kami kenakan pasal 365 KUHP ayat 1 dan 2 dengan butir, 1,2 dan 3. Ancaman hukumannya 12 tahun penjara," beritahu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Budi Irawan saat menggelar jumpa pers, Selasa (6/3).

Untuk memperkuat penyidikan, pihak kepolisian juga berencana memanggil bintang film Tanah Air Beta itu untuk menjalani pemeriksaan lanjutan sebagai saksi korban.

"Korban secepatnya akan kami panggil, untuk dimintai keterangan tambahan," ungkap AKBP BUdi Irawan.