Home › Profil dan Biodata Jokowi (Joko Widodo)

Profil dan Biodata Jokowi (Joko Widodo)

Profil-dan-Biodata-Jokowi
Profil dan Biodata Jokowi (Joko Widodo). Pasangan Jokowi-Ahok Raih 42,54 Persen menjadi salah satu pilihan terbanyak saat ini dan akan melanjutkan di putaran ke2 untuk pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 kali ini.

Nama Jokowi menjadi idaman para penduduk DKI Jakarta untuk bisa menjadi gubernur untuk sekarang ini, Karena sosok Joko Widodo selalu mau untuk meninjau rakyat kecil dan memberikan solusi terbaik untuk mereka


    • Nama : H.Joko Widodo (Jokowi) 
    • Tempat/tanggal lahir :21 Juni 1961 (umur 51) Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia 
    • Kebangsaan : Indonesia 
    • Isteri : Iriana 
    • Partai politik : Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 
    • Almamater : Universitas Gadjah Mada 
    • Pekerjaan : Pengusaha 
    • Agama :Islam


Anak :
    • Gibran Rakabuming (25), lulusan Universitas di Australia dan Singapura 
    • Kahiyang Ayu (21), mahasiswi Universitas Negeri Sebelas Maret 
    • Kaesang Pangarep (17), pelajar di Singapura


Pendidikan:
    • SDN 111 Tirtoyoso, Solo 
    • SMPN 1 Solo 
    • SMAN 6 Solo 
    • Fakultas Kehutanan UGM (lulus tahun 1985)


Penghargaan :
      • Penghargaan Personal 
      • 10 Tokoh di Tahun 2008 oleh Majalah Tempo 
      • Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta Award 
      • Bung Hatta Anticorruption Award (2010) 
      • Charta Politica Award (2011) 
      • Wali Kota teladan dari Kementerian Dalam Negeri (2011)



Biodata Jokowi ( Joko Widodo )

Ir. Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961; umur 51 tahun), lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah wali kota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bakti 2005-2015. Wakil wali kotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Ia dicalonkan oleh PDI-P.

Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai wali kota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih.Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman.

Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini.

Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
Share this article :

2 comments

profil yang sangat merakyat..maju terus Jokowi :)

@BlogS of Hariyanto
Iya Om, Jakarta inginkan suatu perubahan nyata.