Home , , › Foto Presiden SBY Jatuh Di Gedung Nusantara III DPR Senayan Jakarta

Foto Presiden SBY Jatuh Di Gedung Nusantara III DPR Senayan Jakarta

Foto SBY Jatuh
Kejadian Insiden penurunan foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Gedung Nusantara III DPR Senayan Jakarta berawal dari penolakan Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengikuti keinginan mahasiswa. 

Setelah itu, mereka lalu terpecah menjadi dua kelompok. Sebagian orang berjalan ke tangga Gedung Nusantara. Kemudian mereka di sana berorasi.

Kemudian dari kerumunan mahasiswa tersebut sekitar enam orang menuju foto SBY berukuran 1 x 1,5 meter. Foto Presiden SBY Jatuh Di Gedung Nusantara III DPR Senayan Jakarta.

Untuk diketahui, ada lima foto mantan Presiden RI lain yang terpasang, yakni Seokarno, Soeharto, BJ Habibie, Abrurrahman Wahid, dan Megawati Seokarno Putri. Foto lima mantan Presiden itu terpasang di lima pilar.

Foto SBY Jatuh Di Gedung Nusantara

Awalnya, enam pemuda itu hendak mengangkat bingkai foto agar tali pengait yang tersangkut di paku terlepas. Setelah itu, foto itu dibalikkan lalu dijatuhkan ke lantai dengan posisi kepala di bawah. Sontak kaca bingkai pecah dan Foto Presiden SBY Jatuh Di Gedung Nusantara III DPR Senayan Jakarta.

Petugas pengamanan tidak ada yang berjaga di sekitar mereka. Mendengar suara pecahan kaca yang cukup nyaring, para petugas pamdal lalu datang. Para pemuda itu langsung diamankan ke ruang posko pamdal di lantai II Gedung Nusantara III. Adapun foto dibawa ke ruang Humas Sekretariat Jenderal DPR.

"Enam mahasiswa yang diamankan Pamdam DPR usai kejadian itu langsung dibawa ke Polda dan kini  statusnya tersangka," Kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (15/3/2012)

Rikwanto mengatakan, keenam mahasiswa ini dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan bersama terhadap barang. Pasal 170 KUHP adalah Ancaman pidana penjara selama 5 tahun 6 bulan kepada orang yang secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang.

Keenam Tersangka itu adalah :
  1. Muhammad Maulana,
  2. Yopta Eka Saputra, 
  3. Yudi Yudistira Nugraha, 
  4. Achyar Al Rasyid, 
  5. Novento Ade Putra Hutagalung, dan 
  6. Galih.
Empat orang di antaranya berasal dari Universitas Pasundan, satu dari Sekolah Tinggi Telekomunikasi, dan satu lagi STIE Budi Pertiwi Karawang.

Salah seorang yang diamankan menyebutkan, aksi mereka untuk menentang rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Alasan lain, mereka menilai pemerintah pro terhadap asing.
Share this article :

4 comments

bukan gini caranya untuk menyampaikan aspirasi...masih saja menggunakan anarkisme...

@de hoppus
Iya Sahabat, tapi terkadang yang di demo ngeyel juga kan. Salam

Selalu mahasiswa yang berani berkorban.

@Anak Rantau
Iya sahabat, sudah banyak yang menjadi tumbal.