Laut dan udara di wilayah ini tak pernah menunjukkan gejala gangguan apa-apa menjelang pesawat atau kapal tiba-tiba hilang di sini. Kesan inilah yang membuat opini bahwa sampai-sampai pilot atau nakhoda tak pernah sempat lagi mengambil langkah untuk menghindar.
Fenomena yang terjadi di sana memang seolah terlalu dahsyat untuk dihindari. Kesan ini pun seolah membenarkan laporan yang diumumkan jurubicara Lanud Schilling, bahwa tak ada distress call menjelang musibah itu terjadi.
Segitiga bermuda merupakan salah satu misteri belahan dunia Barat yang mendunia dan berabad-abad telah menyimpan kisah yang tak terpecahkan. Misteri demi misteri inipun bahkan telah dicatat oleh pengelana samudera Christopher Columbus. Kisah misterius ini terletak di wilayah lautan di Samudra Atlantik.
Di dalam garis imajiner kawasan ini menghubungkan tiga wilayah yaitu wilayah antara Bermuda teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.
Tempat yang menakutkan ini biasa di sebut Limbo the Lost, Twilight Zone, atau Kerajaan Setan, Segitiga Setan, dan Kepulauan Setan, namun yang paling tenar adalah
Fenomena ini dipicu banyaknya kapal dan pesawat yang hilang secara misterius. Pertama diketahui tenggelamnya kapal HMS Rosalie pada tahun 1840. Kemudian The Mary Celeste salah satu misteri terbesar lenyapnya kapal di segitiga bermuda di tahun 1872.
Kisah lainnya adalah sebuah kapal berbendera Inggris, Atalanta, pada 1880 kapal yang ditumpangi tiga ratus kadet dan perwira AL Inggris itu raib di sana tanpa jejak secuilpun.
Hilangnya kapal induk USS Cyclops pada tahun 1918, yang hingga saat ini jadi misteri terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat, padahal sebelum keberangkatannya menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali. Tahun 1938 HMS Anglo Australian juga menghilang tanpa diketahui jejaknya sepanjang tahun.
Mengejut lagi tahun 1945 Penerbangan 19 yang merupakan kesatuan angkatan udara terdiri dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat tiba-tiba menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, para pilot sempat meminta pertolongan lewat radio namun mereka raib.
Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Lalu tahun 1952 Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang. Di tahun 1962 US Air Force KB-50 yaitu sebuah kapal tanker lenyap tanpa bekas.
Kemudian hilangnya pesawat transpor C-119 Flying Boxcar pada 7 Juni 1965 Pesawat tambun mesin ganda milik AU AS bermuatan kargo dengan 10 awak ini sebenarnya hampir menuntaskan perjalanan tak ada yang mencurigakan, kerusakan teknispun tak pernah dilaporkan. Tetapi Boxcar tak pernah sampai tujuan.
Keajaiban terjadi lagi, tanggal 23 Maret 1973. Kapal Jerman, bernama Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru. Tahun 1976 SS Sylvia L. Ossa lenyap dilautan 140 mil sebelah barat Bermuda. 1978 Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902 menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus. Hingga hilangnya Kapal Freighter Genesis setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent pada tahun 1999. Sungguh mencekam.
Ada yang menghubung-hubungkan Segitiga Bermuda dengan kota Atlantis yang hilang karena ditemukan piramida di dasar laut Segitiga Bermuda. Juga menyebut bahwa segitiga adalah lorong waktu. Selain itu, lokasi Segitiga Bermuda sebagai pusat bertemunya antara arus air dingin dari Amerika Utara dengan arus air panas dari Afrika.
Lalu diyakini Samudera Atlantik sebagai istana setan. Beserta juga opini tentang daerah Segitiga Bermuda memiliki medan gravitasi, yang menyebabkan alat navigasi tak bisa bekerja. Beredar juga teori, bahwa kapal dan pesawat itu diculik oleh UFO karena melintas di pangkalannya.
Menanggapi berbagai musibah yang telah terjadi sejak tahun 40-an, selanjutnya memang melahirkan berbagai teori yang kadang terdengar ajaib. Karena gejala umum yang kerap dilaporkan adalah kehilangan orientasi, sejumlah pihak menyebut; penyebabnya mungkin abrasi atmosfer, gangguan magnetik dan gravitasi, gempa di dasar laut, atau gelombang tidal.
Lebih jauh lagi, karena sebagian besar korban tak bisa ditemukan di sekitar reruntukan, peristiwanya kemudian juga dikait-kaitkan dengan upaya penculikan oleh sekelompok makhluk asing (UFO) yang kabarnya sering mondar-mandir di sana.
Sebuah upaya penelitian ilmiah bukannya belum pernah dicobakan di sini. Paling tidak hal ini pernah dilakukan pemerintah AS dengan mengirim kapal tanpa awak yang dikendalikan dengan remote-control. Namun demikian, kapal yang dipenuhi bermacam-macam sensor penjejak dan pencatat ini, sayangnya, tak pernah juga berhasil mencatat gejala-gejala yang mencurigakan.
Inilah yang membuat seluruh misteri di Segitiga Bermuda tak kunjung mendapat penjelasan yang memuaskan secara ilmiah. Hingga kini.
Dahsyat dan penuh dengan Misteri